Rabu, 22 Juni 2011

analisis kreit bank


Analisa Kredit Bank Umum

ANALISA KREDIT BANK UMUM
Hal-Hal Yang Perlu Diketahui Oleh Kalangan Pelaku Usaha UMKM (Mikro, Kecil & Menegah)
Sebelum Mengajukan Permohonan Kredit/Pembiayaan Kepada Bank Umum
Bagi Bapak/Ibu/Sdr para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang akan mengajukan pinjaman kredit/pembiayaan kepada bank, baik itu untuk memenuhi kebutuhan modal kerja maupun modal investasi, sangat perlu mengetahui apa dan bagaimana cara kerja bank melakukan analisa kredit terhadap proposal yang diajukan.
Perlu disadari bahwa bagi bank umum konvensional maupun bank umum syariah, kredit/pembiayaan merupakan sumber utama penghasilan mereka, sekaligus sumber risiko operasi bisnis terbesar. Apabila kegiatan analisa kredit dilakukan secara baik dan benar, maka dikemudian hari akan terhindar dari risiko kredit macet atau kredit bermasalah debitur.
Dalam prakteknya, sebagian besar dana operasional bank diputarkan dalam bentuk kredit/pembiayaan. Hal ini tergambar dari tingkat/angka LDR (loan to deposit ratio) istilah untuk bank konven atau FDR (financing to deposit ratio) untuk istilah bank syariah. Tingkat LDR bank umum konvesional berkisar antara 40 % s/d 70% sedangkan FDR bank umum syariah rata-rata diatas 100%. LDR atau FDR menggambarkan jumlah kredit/pembiayaan yang disalurkan bank kembali ke masyarakat dibandingkan dengan tingkat simpanan yang diterima dari masyarakat. Semakin besar tingkat LDR atau FDR berarti semakin banyak dana yang disalurkan kembali ke masyarakat dari dana yang terkumpul di bank (tabungan, deposito, rekening koran/giro). Dan sebaliknya semakin kecil tingkat LDR atau FDR berarti semakin sedikit dana yang kembali ke masyarakat (sektor usaha) atau bank menyimpannya dalam bentuk lain (surat berharga, sertifikat, surat utang negara, dll). Pemerintah dalam hal ini Bank Indonesia sangat berkepentingan agar tingkat LDR atau FDR berada dalam kisaran wajar, supaya masyarakat dan sektor usaha (UMKM) memperoleh sumber permodalan dari bank.
Sebagian besar sumber dana operasional bank berasal dari simpanan deposito dan tabungan nasabah. Oleh karena itu, keberhasilan atau kegagalan bank mengelola kredit (bank konvensional) atau pembiayaan (bank syariah) akan berpengaruh terhadap nasib uang milik banyak nasabah (deposito/tabungan).
Sepintas menyalurkan kredit adalah suatu pekerjaan yang mudah bagi bank, hampir semua orang/ lembaga keuangan bank dan non bank bisa melakukannya. Tetapi harus dilakukan secara baik dan benar melalui analisa kredit, agar terhindar dari kredit/pembiayaan yang macet dan bermasalah. Apabila pengembalian tidak lancar alias kredit macet atau bermasalah maka sangat dibutuhkan keahlian, pengalaman, waktu dan biaya yang cukup besar untuk menyelesaikannya. Kredit/pembiayaan macet dalam jumlah besar dapat mengganggu sendi kehidupan ekonomi, serta menurunkan kepercayaan masyarakat dalam dan luar negeri terhadap profesionalisme pengelolaan bisnis perbankan nasional.
Analisa kredit atau analisa pembiayaan yang dilakukan secara profesional dapat berperan sebagai saringan awal yang penting untuk menjaga bank agar tidak terjerumus kedalam kasus kredit bermasalah dan/atau kredit macet.
Tulisan ini secara ringkas mencoba menggambarkan kegiatan analisa kredit yang dilakukan bank umum sebagai bahan informasi bagi Bapak/Ibu/Sdr pelaku UMKM, bahwa betapa pentingnya analisa kredit dilakukan oleh suatu bank. Dengan mengetahui informasi ini, diharapkan pelaku UMKM dapat mempersiapkan rencana usaha yang matang sebelum diajukan kepada bank umum konvensional maupun bank umum syariah. Dengan demikian, proposal yang yang diajukan pelaku UMKM akan sesuai dengan standar analisa kredit bank dan lebih penting lagi dana kredit yang diterima UMKM dapat dipergunakan secara optimal, memberikan keuntungan serta mampu dikembalikan tepat waktu dan tepat jumlah.
Untuk memenuhi keinginan sederhana diatas, saya akan mencoba bahas beberapa poin di bawah ini yang berhubungan dengan pengetahuan analisa kredit oleh bank umum, yaitu sebagai berikut :
Å Peranan Bank Dalam Masyarakat
Å Ruang Lingkup Analisa Kredit
Å Analisa Pasar dan Pemasaran Hasil Produksi UMKM
Å Analisa Kondisi Keuangan Calon Debitur (UMKM)
Å Analisa Manajemen Pelaku UMKM
Å Analisa Kredit Investasi
Å Analisa Kredit Perorangan
Å Jaminan Kredit
Å Pedoman Dan Contoh Menyusun Laporan Analisa Kredit UMUM
Å Contoh Laporan Analisa Kredit UMKM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar